pagelaran seni budaya untuk memperingati Hari Internasional Penyandang Cacat (HIPENCA) yang dipimpin oleh Lies Koesbiono, yang bertempat di Hailai Internasional cafe dan resto ancol Jakarta, kamis 10 Desember 2009.
pengisi acara pagelaran seni budaya ini dari yayasan GR siswa terpadu. sebelumnya tanggal 9 Desember 2009 yayasan GR terpadu mengisi acara pada peringatan hari Internasional penyandang cacat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Prijanto dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
salah satu penampilan dari yayasan GR siswa terpadu diatas panggung adalah menarikan tarian asal Aceh, Tari Saman, pesertanya penyandang cacat baik yang tuna netra maupun tuna rungu.
Lies Koesbiono mengatakan "para tuna netra itu menjuarai berbagai festival dari tingkat Internasional, semangat untuk mandiri mendorong mereka untuk berprestasi".
Prestasi telah mereka raih, penghargaan telah mereka boyong. namun, semua itu tidak membuat mereka puas. begitupun yang dirasakan Lies Koesbiono. perempuan yang berusia 66 tahun ini terus menerus mencurahkan pikirannya dan tenaga selama puluhan tahun guna meningkatkan citra orang-orang berkemampuan lain. "tuhan memerintahkan saya untuk membedayakan mereka yang cacat ini," ungkapnya.
1 komentar:
Great n congratz...
FYI : Tarian saman tersebut ditarikan terpadu gabungan penyandang cacat terdiri dari Tunanetra (buta), Tunarungu(bisutuli), tunadaksa (cacattubuh) serta yg normal (asisten pelatih tari). Yang tunarungu menghitung tiap gerakan dan bila speednya mulai cepat melihat dg sudut mata disamping kanan dan kiri, yg tunanetra menghitung gerakan disesuaikan dg ritme lagu. Yg tunadaksa yg bisa menyanyi dan melihat harus mencolek yg tunarungu ato tunanetra bila kurang cepat ato terlalu cepat.
huuuffffttt...
sebuah perjuangan u bisa tampil prima
salam
-i2n-
Posting Komentar