Dalam Jakarta Fashion & Food Festival pertengahan Mei lalu di kelapa Gading, Jakarta Utara, selain pagelaran karya para perancang mode, parkir bus besar tertulis Airplane di mulut tempat festival.
untuk kominitas distro Bandung bus itu tidak asing lagi. Sebagai toko berjalan, bus itu biasa berkeliling di kota Bandung dan kota-kota lain di sekitarnya, termasuk Jakarta. Tetapi ini kali ini pertama bus itu hadir dalam acara mode. selama ini terlanjur ada kesan, produk distro adalah antimode.
"Sebenarnya tidak begitu. Produk distro juga produk mode, tetapi bukan arus utama lebih produk alternatif. Kami kan berangkat dari streetwear, komunitas band, surfer. lagi pula, rata-rata pendiri distro tidak belajar desain mode," kata Fiki Satari, pemilik Airplane System, Ketua Kreative Independent Clothing Kommunity (KICK) 2006-2009, dan Direktur Program Bandung Creative City Forum (BCCF) 2008-2012.
Kehadiran Airplane di Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) lalu memang atas undangan panitia, tetapi menurut Fiki juga untuk memperluas pasar. "pembeli ternyata tidak tertarik baju yang didiskon, tetapi pilih kaus katun organik. itu memberi saya ide mendeferensiasi produk, masuk ke kelas premium,"kata Fiki yang terkejut dengan hasil penjualan selama dua minggu acara.
(sumber : Koran Kompas)
Sabtu, 29 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar